Pertumbuhan pendidikan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi petumbuhan pendidikan.
Di negara-negara maju, perhatian pemerintahnya
terhadap pembangunan sektor pendidikan sangat besar, misalnya komitmen politik anggaran sektor pendidikan
tidak kalah dengan sektor lainnya, sehingga keberhasilan investasi pendidikan berkorelasi
dengan kemajuan pembangunan makronya. Belajar dari beberapa negara maju pemerintah
Indonesia harus mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya membangun pendidikan
nasional. Investasi di bidang pendidikan secara nyata akan mendorong kemajuan ekonomi
dan menciptakan kesejahteraan sosial.
LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai
peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi karena merupakan investasi untuk meningkatkan
keterampilan sumberdaya manusia, memperkuat modal fisik dan kemampuan menyesuaikan pengetahuan teknik
yang diterapkan pada mesin-mesin industri, sehingga pendidikan dapat meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Indonesia sebagai negara
berkembang yang sedang dilanda krisis multidimensi
menghadapi masalah ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan,
keterbelakangan, pengangguran dan masalah lain yang lazim dihadapi oleh negara sedang
berkembang, menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan
adalah wahana untuk memperluas akses dan mobilitas dalam masyarakat, baik vertikal
maupun horizontal serta salah satu instrumen untuk memberantas kemiskinan. Atas dasar pemikiran inilah maka penulis ingin meneliti
dampak pendidikan formal terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak stok daya manusia yang diwakili
dengan tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk .Tingkat pendidikan yang
dicapai penduduk dibedakan antara pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak konsumsi pemerintah
dibidang pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Estimasi dilakukan dengan menggunakan
model regresi linier klasik (Ordinary Least Square). Data yang dipergunakan adalah
data runtun waktu sehingga harus lolos serangkaian uji yaitu uji diagnostik,
uji ekonometrik, uji statistik maupun uji teori ekonomi agar diperoleh hasil estimasi
yang terbaik. Hasil estimasi menunjukkan bahwa, pertama dampak variabel kontrol
yang terdiri dari proporsi angkatan kerja Sumatera Utara dengan berbagai latar belakang
pendidikan dan pertumbuhan pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan terhadap
pertumbuhan ekonomi ternyata positif dan signifikan.
Pendidikan Bagi Perekonomian
Indonesia
Pendidikan
adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi
teknis-ekonomis baik padat ataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis –ekonomis merujuk pada kontribusi
pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa
untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi
dalam ekonomi yang kompetitif. Semakin berpendidikan seseorang maka, tingkat pendapatannya
semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan
dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya
keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan
yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan
keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi,
pendidikan life skill dan broad based education
yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di tahun 1992 sama struktur pendapatan
yang terjadi di Indonesia rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan
per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9
juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.
Fungsi
kependidikan merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan
pendidikan pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu siswa belajar cara belajar
dan membantu guru cara mengajar. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran
untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketinggalan
informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi
sehingga terus terdorong untuk maju dan terus belajar.
Di
kalangan masyarakat luas juga berlaku pendapat umum bahwa semakin berpendidikan
maka, makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap
orang yang berpendidikan lebih baik daripada yang kurang berpendidikan. Orang
yang berpendidikan diharapkan bisa menggunakan
pemikiran-pemikirannya yang berorientasi
pada kepentingan jangka panjang. Orang yang berpendidikan diharapkan tidak memiliki
kecenderungan orientasi materi atau uang apalagi untuk memperkaya diri sendiri.
Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumberdaya manusianya memiliki etika,
moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban
yang kesemuanya itu merupakan indicator hasil pendidikan yang baik. Inilah saatnya bagi negeri ini untuk merenungkan
bagaimana merencanakan sebuah ssstem pendidikan yang baik untuk mendukung perkembangan
ekonomi. Selain itu pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini
sedang diancam perpecahan. Melalui fungsi-fungsi pendidikan di atas yaitu fungsi
sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan maka
negeri ini dapat disatukan kembali. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan
adalah wahana yang amat penting dan strategi suntuk perkembangan ekonomi dan integrasi
bangsa. Singkatnya pendidikan adalah sebagai investasi jangka panjang yang harus menjadi pilihan utama.