Kamis, 16 Januari 2014

Bahaya Handphone Bagi Kesehatan


Telepon genggam atau handphone saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang, tanpa mempedulikan status pekerjaan, jenis kelamin maupun umur. Telah terbentuk pola pikir dalam masyarakat bahwa handphone merupakan barang pokok yang harus dimiliki walaupun dalam keseharian melakukan aktivitas, penggunaannya bisa dibilang tidak cukup dibutuhkan untuk beberapa golongan masyarakat. Penggunaan handphone saat ini sebenarnya telah memasuki tahap antisipasi dimana tidak mengenal waktu serta tempat, hampir semua orang tidak dapat lepas dari keberadaannya. Sebagai contoh terparah adalah membawa handphone ke kamar mandi. Penggunaannya yang berlebihan disebabkan oleh satu faktor utama, yaitu keberadaan media sosial dan aplikasi free messaging seperti whatsapp, line, dan kakaotalk. Sebagian besar masyarakat mengakui bahwa secara tidak sadar, mereka terdorong untuk mengaksesnya, baik sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas dengan begitu, mereka bisa tetap berkomunikasi secara aktif dengan teman atau komunitasnya.

Namun, tampaknya masyarakat mulai harus mengurangi intensitas penggunaan handphone dalam kesehariannya karena ternyata menurut beberapa hasil survey, bahaya yang ditimbulkan dari radiasi handphone bagi kesehatan melebihi bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari radiasi handphone antara lain peningkatan kerusakan sel sperma pada laki-laki, peningakatan resiko kanker otak, kanker testis, tumor dan hiperaktip pada anak-anak, tumor rahim pada perempuan dan kegagalan kandungan pada perempuan.

Para peneliti di National Radiologi Protection Board (Inggris) mengatakan bahwa gelombang radio yang dipancarkan handphone dapat merusak struktur DNA manusia. Pada 1996, Universitas of Washington, Seattle, menemukan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang radio rendah terbukti mampu merusak DNA. Kelompok riset Jerman, Verum, mencoba mempelajari efek radiasi handphone terhadap sel-sel tubuh manusia. Hasilnya, sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik seperti pada handphone, akan mengalami kerusakan yang signifikan. Bahkan mutasi sel-sel ini bisa menjadi penyebab timbulnya kanker. 

Melihat bahayanya yang juga mengancam anak-anak, maka para orang tua harus berfikir dua kali sebelum memenuhi permintaan anaknya yang masih dianggap belum cukup umur untuk memiliki handphone karena menurut penelitian, penggunaan handphone sejak dini mempunyai resiko buruk jangka panjang untuk kesehatan mereka. Ketika menggunakan telepon genggam, 70-80 % energi radiasi yang dipancarkan dari antenanya diserap oleh kepala. Prof. Henry Lai dari University of Washingtoon, AS, mengatakan bahwa efek radiasi pada anak-anak sangat mengkhawatirkan karena otak yang masih berkembang sangat mungkin terkena radiasi. Tumor otak biasanya berkembang selama 30 sampai 40 tahun. Anak-anak yang menggunakan telepon genggam sejak remaja akan mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum terlihat dampaknya. 

Melihat bahaya yang ditimbulkannya, sudah sepantasnya masyarakat mulai mawas diri membatasi lama penggunaan handphone atau penggunaan telepon tanpa kabel lainnya. Menggunakan headset dengan kabel dan speakerphone juga dianjurkan untuk mengurangi efek radiasi. Selain itu, masyarakat diminta untuk menggunakan handphone pada saat penerimaan siyal sedang dalam keadaan baik karena ketika transmisi jelek, handphone akan bekerja lebih keras untuk menangkap transmisi dengan jelas. Selanjutnya, semaksimal mungkin hindarilah penggunaan bluetooth serta paparan langsung dari area transmisi WiFi (Hotspot Area). Penggunaan handphone di dalam gedung juga harus dibatasi karena akan memancarkan lebih banyak gelombang dibandingkan di luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar